Sabtu, 19 Maret 2011

Fokus ke "Smartphone", Tinggalkan Ponsel "Low End"


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski pasar ponsel kelas menengah ke bawah (low end) sangat tinggi permintaannya di Indonesia, tak membuat Sony Ericsson berpaling muka. Perusahaan merger antara Sony dan Ericsson yang sudah berumur 10 tahun itu kini fokus ke produksmartphone.
"Mulai tahun lalu kita memutuskan untuk tidak akan membuat ponsel low end. Kita hanya buat yang harganya Rp 1 juta ke atas," kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Ia menjelaskan alasan Sony Ericsson fokus ke smartphone untuk pasar menengah ke atas. Menurutnya, data yang dimiliki perusahaan menunjukkan bahwa tren penjualan ponsel di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen produk yang terjual adalah kelas smartphone. "Kami yakin strategi kami sesuai dengan tren tersebut," ujarnya.
Selain itu, jelas Djunadi, Sony Ericsson kini juga fokus mengembangkan produk smartphonedengan berbasis platform Android meski tetap akan merilis smartphone multiplatform sebagai strategi globalnya. Hal ini turut didukung tren bahwa Android saat ini merupakan operatingterbesar di dunia untuk smartphone.
"Hari ini, satu produk andalan kami di 2011, yaitu Xperia Arc," ujarnya. Xperia Arc yang mengadopsi teknologi Exmor R dan Bravie Engine dari Sony untuk pertama kalinya telah dibuka pemesanan awal 16 Maret-8 April 2011 dengan harga Rp 5,499 juta. Menyusul setelah Xperia Arc, akan hadir Xperia Neo dan Pro. Tahun ini juga sudah disiapkan Xperia Play yang mengadopsi teknologi Play Station.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar