Senin, 11 April 2011

James Cameron si Bapak Film 3D

JAMES Cameron selalu menggambarkan dirinya sebagai sosok pemberani dan tidak rasional. Mungkin sifatnya itu telah memacunya menghasilkan karya-karya hebat dan orisinil. 

Ia mampu memesona penonton di seluruh dunia karena film garapannya, Avatar. Film dengan format digital 3D itu sukses meraih untung di seluruh dunia lebih dari US$2,7 Miliar. 

Dengan teknologi 3-D revolusioner dan teknologi kamera inovatif yang dirancangnya, Cameron dapat melihat aktor dalam bentuk yang dihasilkan komputer pada layar. 

Pria kelahiran Kapuskasing, kota pertambangan kecil dekat Niagara Falls, 16 Agustus 1954 ini telah menerima penghargaan Harold Award International 3D Society pada 9 Februari lalu, atas prestasinya membuat film dan advokasi 3D. 

Kecintaan Cameron pada teknologi 3D, kini membuat Cameron menaruh harapan besar pada semua film agar ditayangkan dalam format 3D. 

Ia dan sinematografer, Vince Pace akan menjadi tamu dalam acara Fusion 3D yang akan digelar Senin (11/04) di Las Vegas. Acara yang berlangsung pada pameran industri media digital NAB itu akan membahas teknologi hiburan 3D masa depan. 

Cameron dan Pace rencananya akan berdiskusi tentang masa depan kamera film 3D. Pasalnya keduanya mengembangkan sistem kamera Sony Fusion 3D yang dipasangkan dengan dua kamera Sony HDC-F950. 

Sistem ini sebelumnya menangkap banyak sisi aksi langsung Avatar dalam bentuk 3D, termasuk campuran format 3D yang sesungguhnya dengan konten yang dihasilkan oleh komputer. 

Cameron akhir-akhir ini telah mendesak produksi film untuk memperbarui format 3D. Sebagian besar film 3D masih menggunakan pengambilan gambar 2D dalam 24 frame per detik untuk menebus gelapnya gambar dan efek nyala yang berasal dari video stereoskopik 3D. (electronista/ sundaytimes/*/OL-12) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar