Kamis, 14 Oktober 2010

Multicast Untuk Pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini berkembang pesat. Mulai dari teknologi dial-up, wireless bahkan satelit kini gencar dikembangkan. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan TIK kini sudah memperngaruhi perkembangan di berbagai bidang, khususnya pendidikan. Berbagai inovasi di bidang pendidikan pun terus dikembangkan, guna meningkatkan mutu pendidikan.
Pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan terus dikembangkan. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan keberadaanya untuk dunia pendidikan  adalah multicast. kehadiran teknologi ini sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran, khusunya kegiatan belajar jarak jauh.
Teknologi Multicast
Di dalam sistem jaringan komputer, metode pengiriman paket data secara umum dibedakan menjadi 4, yaitu Anycast, Unicast, Broadcast dan Multicast.
Anycast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan pada lokasi yang terdekat atau pada jalur terbaik yang dilihat oleh sistem. Analoginya adalah, dalam sebuah kampanye, seseorang kandidat hendak mengirimkan brosur partainya. Brosur ini kemudian diberikan kepada siapa saja yang berada di dekatnya atau kebetulan melintas di depannya. Setiap satu waktu, hanya 1 brosur yang diberikan.
Unicast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan pada satu lokasi yang jelas , dan setiap lokasi yang menerima kemudian mengirimkan laporan penerimaan kepada pengirim. Disini, kualitas pengiriman data dapat dijamin, karena setiap kegagalan pengiriman akan diketahui oleh pengirim dan dapat melakukan pengiriman ulang. Sistem inilah yang secara umum digunakan pada sistem jaringan komputer saat ini. Analogi yang dapat digunakan sesuai kasus di atas adalah, brosur partai dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1 alamat yang jelas. Apabila paket diterima, maka tanda bukti penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila paket tidak sampai, maka juga dilaporkan kepada pengirim.
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data itu sampai atau tidak. Salah satu contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana stasiun siaran melakukan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun radio yang memonitor siaran tersebut. Analogi yang dapat digunakan adalah, brosur partai dibagi-bagikan pada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya. Apakah sudah memiliki partai atau malah anggota partai lain.
Konsep multicast hampir sama dengan broadcast, dimana data dikirimkan kepada banyak titik sekaligus, namun perbedaannya adalah, titik tujuan dikelompokkan berdasarkan group-group tertentu melalui alamat groupnya. Hal ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif dibandingkan broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan sistem unicast. Analoginya adalah, brosur partai dikirimkan secara besar-besaran kepada alamat tertentu yang merupakan target dari partai langsung ke alamat mereka.
Seperti teknologi lainnya, multicast juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan multicast yaitu:
1. enhanced efficiency atau mengurangi beban kerja jaringan (network load).
2. Dengan multicast, data dapat diterima secara bersamaan oleh receiver, hanya dengan melakukan satu kali pengiriman.
Selain kelebihan terdapat pula kelemahan multicast. Kelemahan multicast terletak pada jaminan pengiriman data. Karena tidak ada pengecekan apakah data terkirim atau tidak, maka resiko tidak menerima data akan besar. Misalnya sebuah data dikirim dari pusat ke daerah, namun di daerah tidak menghidupkan perangkatnya, atau perangkat mengalami gangguan, maka data tersebut tidak akan pernah sampai pada titik yang dituju. Disinilah pentingnya backup data di pusat, sehingga apabila diinginkan pengiriman ulang atas permintaan daerah, dapat segera dilakukan.
Multicast merupakan teknologi komunikasi satu arah (one to many communicatio). Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan adanya komunikasi dua arah (two way communication). Untuk itu, digunakanlah Uni-Directional Link Routing (UDLR). Dengan UDLR ini, maka pengiriman data dapat dilakukan melalui jaringan kabel (teresterial) dari lokasi. Sehingga sistem komunikasi yang dilakukan tidak satu arah lagi, melainkan menjadi dua arah. Dengan sistem ini pula, maka kekurangan Multicast dalam melaporkan kegagalan pengiriman paket data dapat dieliminir.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tingkah laku, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pada mulanya kegiatan pembelajaran dilakukan secara konvensional, dimana guru dan siswa bertemu dalam waktu dan tempat yang sama, namun kini pembelajaran dapat dilakukan dimana pun, kapan pun dan oleh siapa pun dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau distance learning. Distance learning adalah proses pendidikan yang melibatkan teknologi yang bebas dari batasan jarak, tempat dan bahkan bebas sinkronisasi waktu (Daniel Minoli, 1996).
Dengan berkembangnya teknologi, maka konsep belajar jarak jauh pun berkembang. Belajar jarak jauh merupakan suatu sistem atau proses yang menghubungkan learner/siswa dengan siswa yang lainnya maupun dengan suatu sumber pengetahuan, baik instruktur maupun seorang ahli yang masing -masing terpisah oleh suatu jarak.
Pemanfaatan multicast untuk pembelajaran
Perkembangan teknologi multicast sangat menguntungkan bagi perkembangan belajar jarak jauh. Teknologi multicast dapat membantu bagi kelancaran pengiriman data atau materi pembelajaran,serta dapat melakukan pengiriman file video recording yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar, sehingga pebelajaran jauh lebih efektif dan efisien. Pada sistem unicast, pengiriman data/ materi dilakukan dari satu titik ke titik yang lain, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama serta bandwidth yang lebih besar apabila pengiriman tersebut dilakukan bersamaan ke banyak titik sekaligus. Sedangkan apabila menggunakan multicast, maka pengiriman data/materi dapat dilakukan serempak ke seluruh titik dengan besaran bandwidth yang jauh lebih besar. Dengan teknologi ini, materi pembelajaran dapat dikirimkan kepada siswa secara serempak.
Teknologi multicast tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk pengiriman materi pelajaran pada belajar jarak jauh, tetapi juga dapat digunakan dalam pengiriman video satu arah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini penggunaan media pendidikan, khususnya media audio visual(video), sudah merupakan suatu tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin kompleks. Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media. Salah satunya adalah media audio visual (video).
Sesuai dengan sifatnya, media video memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu:
1. Media video dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih kongkrit
2. Dapat menampilkan gerak
3. Dapat menampilkan detail suatu benda atau proses
4. Membuat penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Sistem ini dapat digunakan untuk conference satu arah, sehingga dalam suatu kegiatan pembelajaran, guru/ instruktur dari satu lokasi tidak perlu datang ke banyak daerah sekaligus. Cukup duduk dan berbicara pada pusat siaran, selanjutnya dipancarkan ke seluruh titik menggunakan sistem multicast. Salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah seminar jarak jauh, pendidikan jarak jauh maupun kuliah jarak jauh yang tidak terlalu menekankan kepada aspek keterampilan atau psikomotor.
Video tersebut dapat berisi materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa dijadikan alternatif untuk daerah-daerah terpencil yang kekurangan guru. Jadi apabila ingin belajar, tinggal menerima siaran video dari guru di kota besar. Penggunaan video satu arah ini juga dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efiien.
Namun, karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah, sehingga menyulitkan untuk melakukan komunikasi langsung dan mendapatkan feed back dari guru/instruktur. Selain itu, dengan video pembelajaran satu arah interaksi sosial kurang terjalin.
Selain dengan video satu arah, kegiatan belajar jarak jauh dapat pula ditunjang oleh video conference dua arah. Video conference dua arah merupakan seperangkan teknologi telekomunikasi interaktif, yang memungkinkan bagi dua lokasi atau lebih untuk berinteraksi melalui pengiriman audio dan video secara bersamaan. Kegiatan pembelajaran dengan video conference dua arah jauh lebih hidup dibandingkan dengan video satu arah, karena dengan video conference dua arah siswa dapat berinteraksi dengan guru/ instruktur, sehingga siswa bisa mendapatkan feed back langsung (direct feed back) dari guru.
Dalam kegiatan pembelajaran, pemanfaatan video conference dua arah dapat mengatasi kendala jarak. Sebagai contoh, dalam pelajaran bahasa Inggris, sekolah dapat menggunakan video coference untuk mengganti kedatangan nativespeaker ke sekolah. Siswa yang berada di Jakarta, dapat belajar berkomunikasi dengan guru di Amerika melalui video converence, tanpa guru tersebut harus hadir ke Jakarta. Tentunya ini akan menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Tetapi bagai mana video conference dua arah dapat dilakukan dengan memanfaat kan teknologi multicast yang merupakan bentuk komunikasi satu arah? Ini lah gunanya UDLR, dimana pengiriman dan penerimaan data di masing-masing titik dipisahkan namun tetap dapat disinkronkan satu sama lain. Dengan teknologi ini maka memungkinkan untuk melakukan komunikasi dua arah.
Pembelajaran dengan menggunakan video conference dapat berlangsung dengan baik jika kualitas dari sistem jaringan juga mendukung. Apabila tidak, maka komunikasi akan terganggu ( gambar patah-patah / putus ).
Penutup
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa kemajuan disegala bidang, khususnya pendidikan. Dengan berkembangnya TIK, setiap orang dapat belajar tanpa terbatas pada ruang dan waktu, dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Namun, untuk mencapai hasil terbaik dibutuhkan peran aktif dari setiap komponen pendidikan dalam mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan. Pemenuhan konten yang bermutu juga perlu diperhatikan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar