Jumat, 22 Oktober 2010

Nokia PHK 1.800 Karyawan

HELSINKI, KOMPAS.com — Meski meraih pendapatan dan laba di kuartal ketiga di atas prediksi para analis, Nokia berencana memecat 1.800 karyawannya. Langkah tersebut dilakukan CEO barunya, Stephen Elop, sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis smartphone Nokia.

Nokia menyatakan, restrukturisasi akan mempercepat transformasi dan meningkatkan efektivitas organisasi dalam pengembangan produk smartphone berbasis Symbian agar dapat lebih kompetitif dibanding pesaingnya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) itu diakui sebagai upaya menggenjot pengembangan Symbian agar bersaing dengan iPhone buatan Apple, BlackBerry, dan Android.

Meski tergolong banyak, jumlah karyawan yang akan di-PHK hanya sebagian kecil daripada jumlah karyawan Nokia saat ini. Jumlah karyawan Nokia kini sekitar 131.000 orang dengan 66.000 di antaranya di perusahaan joint venture Nokia Siemens Networks.

Langkah Elop mengejutkan mengingat ia adalah CEO pertama Nokia yang bukan berasal dari Finlandia. Mantan senior eksekutif Microsoft yang berasal dari Kanada itu menggantikan Olli-Pekka Kallasvuo yang mundur sejak 10 September. Penunjukan Elop dinilai para analis merefleksikan penyesuaian Nokia terhadap dominasi AS dan Kanada dalam evolusi bisnis ponsel pintar.

Dalam laporan keuangan kuartal ketiga, Nokia meraih pendapatan 10,2 miliar euro atau naik 5 persen dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu. Namun, tahun ini Nokia meraih laba 529 juta euro dan tidak lagi merugi seperti tahun lalu yang mencapai 559 juta euro. Selama satu kuartal ini Nokia menjual 110,4 juta ponsel di seluruh dunia atau naik 2 persen dibanding tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar