Selasa, 26 Oktober 2010

Proses Program Magang 3Damar

Salam hangat..

Malam ini begitu dingin, seperti malam-malam sebelumnya. Itulah cuaca di Jatinangor.Bintang-bintang enggan menari malam ini, entah mengapa. Mungkin sedang mendesign ulang tarian kerlip mereka.

Well, hampir sebulan sudah kami berada di SMPN 2 Tanjungsari dalam rangka pemagangan (patut diingat, bukan pemanggang ya? hehehe). Dan, Rabu 27 Oktober 2010 nanti, adalah hari terakhir kami berada di sekolah tersebut. Jujur, berat rasanya kami harus meninggalkan sekolah itu, mungkin rasa memiliki sudah tumbuh dalam sanubari kami.

Selama kami magang di SMPN 2 Tanjungsari, kami memberikan materi yang disesuaikan dengan lingkungan yang ada. Dalam hal ini, sekolah bersangkutan memiliki Lab.Komputer, namun kurang didukung dengan komputer yang memadai, sehingga kami mengambil alternatif yakni menggunakan Laptop kami, dengan materi RPG Maker dan 3D Blender. (Materi yang diajarkan, berdasarkan permintaan dari siswanya). Dan sampai saat ini, untuk tahap-tahap dasar, hasil dari belajar mereka dapat dikatakan lebih dari cukup. Kami merasa patut berbangga hati, karena pihak sekolah memberikan sambutan hangat atas kedatangan dan niat kami berada di SMPN 2 Tanjungsari. Sampai saat ini, kami rasakan hangatnya sambutan itu :-)

Dan selama proses KBM, kami merasakan sensasi yang selama ini mungkin belum pernah dirasakan oleh beberapa orang, yakni bagaimana menjadi seorang "Guru". Apakah tersiksa menjadi seorang pengajar? Walaupun sebulan? Stop! Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya hanyalah menyesatkan niat awal kami datang ke sekolah tersebut. Niat kami yang utama adalah Dharma, kebaikan. Kebaikan untuk berbagi ilmu dengan rekan-rekan kami, rekan junior kami yang masih haus akan pengetahuan. Dan niat positif kami, disambut positif pula dengan antusias-antusias dari siswa yang berminat, yang menggambarkan "saya penasaran dan ingin belajar lebih dalam". Sebuah nilai yang sepadan yang kami dapatkan. Tentu saja kami penuh dengan suka cita memberikan apa yang bisa kami berikan, semampu kami, ditengah keterbatasan perlatan yang kurang memadai. Mungkin hal itu juga yang membuat tidak semua anak-anak dapat ikut dalam kegiatan belajar bersama kami, kebanyakan memilih untuk tidak ikut, namun beberapa diantaranya memilih bertahan dan ikut dalam kegiatan belajar ini. Namun kami tidak ingin niat kami surut, dan melihat motivasi serta semangat yang menggebu dari siswa-siswa yang berminat pudar, Kami memilih mengorbankan laptop kami, digunakan oleh siswa-siswa semangat itu. Kami tidak akan lupa semangat itu guys. :-)
Tentunya selama proses KBM ini, kami menggunakan konsep "Learning is fun". yang benar saja, selama proses belajar mengajar, hanya kelakar canda tawa saja mengiringi, tentu bukan sembarang canda tawa. Karena kami pikir, kalo seandainya kami mengajar bak Guru killer, apa jadinya materi yang kami sampaikan? dapatkah akan tersampaikan dengan baik? Tentu tidak, yang ada, para siswa diliputi rasa "KEPARNOAN", alias ketakutan tingkat lanjut.

Cerita magang kami begitu berwarna. Apalagi saat mereka mempelajari RPG Maker. Terlihat sumringah yang begitu ciri khas dari potret anak seumuran mereka, yang masih polos dan rasa ingin tahunya yang besar. Dalam RPG maker, segala hal dasar kami paparkan, mulai dari pengenalan layer dan penggunaanya, berkenalan dengan tileset, membangun sebuah map, menggambarkan map hingga membentuk suatu event. Yups, sangat interaktif. Apalagi belajar membuat objek sederhana di 3D Blender, terbukti beberapa hasil karya mereka, sebagai pemula, sangat mengesankan. Sangat berkarakter.






Ada cerita unik diantara kami, antara Adhi, Angga dan Rendi., yang tidak akan kami lupakan sepanjang usia kami. Tiga Jejaka yang memang memiliki karakter masing-masing yang unik. Malaikat juga tahu, si Adhi karakternya seperti apa, Angga seperti apa begitu juga Rendi. Kami berusaha berjalan beriringan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Intinya kami saling melengkapi. Walaupun, yah yang namanya manusia terkadang pasti melibatkan episode "bersilang pendapat". Apalagi dalam memecahkan persoalan yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan. Selalu ada perdebatan kecil mewarnai..Misalnya dalam  pembuatan control swicth dalam RPG maker Namun hal itu tidak membuat kami porak poranda, justru sebaliknya. Memang harus begitu, kami harus tumbuh bersama dalam Team.

Kegiatan magang ini memiliki peranan yang cukup penting, utamanya bagi kami selaku mahasiswa. Dalam magang ini menjadi tolok ukur dan media evaluasi terhadap materi pembelajaran yang sudah didapatkan. Sejauh mana mahasiswa mengerti. Lalu bagaimana mahasiswa menerapkannya kepada orang lain dengan cara mahasiswa sendiri. Program magang ini memberikan manfaat yang positif dalam lingkungan pendidikan formal maupun informal, namun menjadi tantangan tersendiri dalam realisasinya yakni dengan adanya kendala-kendala seperti peralatan yang dibutuhkan serta SDM yang sebagian "gengsi" memberikan ilmu secara cuma-cuma. Kalo begini, Indonesia kapan majunya? Kapan bisa melek teknologi? :-)
Dan terlepas dari urusan teknis tadi, kami mendapatkan banyak hal baru, boleh kami katakan sebagai ilmu baru yang kami masukkan dalam database otak kami, yakni bagaimana mengajar yang baik dan memberikan kesan yang positif dihadapan anak didik, Bagaimana menghargai waktu, Bagaimana menghargai arti dari semangat belajar walaupun sarana dan prasarana tidak mendukung, dan Bagaimana menempatkan diri bila seandainya saya berada posisi yang tidak menguntungkan. Kami akui, kami banyak belajar di kegiatan magang ini.

Dan waktu memang berlalu begitu cepat. Kami ingin ada sesuatu yang berkesan bagi siswa-siswa yang memang niat belajar bersama kami, dan akhirnya kami sepakat untuk menawarkan sejumlah PIN yang sudah kami siapkan. Ada M.Jeni, Blender Ganesha dan Seamolec. Dan sambutan mereka cukup bagus, meskipun PIN itu mereka dapatkan secara tidak cuma-cuma. Namun ada nilai positif bagi kami, yakni Telur yang selama ini kami kerami, akhirnya pecah (sejak kapan????). Dan jadilah, uang sejumlah  Rp 60.000,00 terkumpul dari hasil penjualan itu. Dan itu pun kami mengalami laba yang kecil, yakni Rp. 5.500,00, setelah dikurangi dengan pengeluaran biaya ATK. Dan Technopreneur tercapai...(next time pastinya ada penjualan lagi dengan omzet yang lebih baik lagi) 

Nampaknya Malam begitu larut, begitulah kesan yang mendalam, membekas dalam benak kami. Waktu kami di SMPN 2 Tanjungsari masih tersisa 2 hari lagi. mudah-mudahan, kami dapat memaksimalkan apa yang mesti kami dapat berikan. dan tak lupa, Kami ucapkan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena izin Beliau, kami diperkenankan hadir ditengah-tengah warga SMPN 2 Tanjungsari. Kami berharap, suatu saat nanti, apa yang menjadi kendala di sekolah ini, bisa dapat segera diselesaikan.


Salam hangat
3Damar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar